Langsung ke konten utama

Rahasia Membagun Keakraban dengan Pilihan kata

Kenali Predikat

Bahasa adalah salah satu untuk mendeteksi system reperensi yang sedang di gunakan seseorang dalam kesadaranya kalimat yang di gunakan dapat menunjukan preference system atau reverensi yang dominan,dengan memahami hal ini tentunya kita akan lebih mudah membangun hubungan/raport dengan menyamakan predikat yang di gunakan oleh lawan bicara kita.
Contoh Seseorang memasuki sebuah ruangan namun akan Fokus dan memilih Predikat kata mana yang akan mewakili referensinya.
  • Ruangan ini Terang sekali ( Visual)
  • Ruangan ini hening sekali ( Auditory)
  • Ruangan ini dingin sekali ( KInestetic)
Predikat merupakan kata –kata frase ( Kata kerja,kata sifat,kata keterangan ) yang cendrung di gunakan manusia dalam mempresentasikan apa yang ada dalam pikiranya dan umumnya mengandung preference system.

Preference system dapat di kenali dengan memperhatikan predikat yang di gunakan. 
------------------
Visual (V) 
Melihat,Terang,Jelas,Fokus,Warnawarni,Cerah,Buram,Membayangkan,Melukiskan,dll
Audiotory (A)  
Suara,Brisik,Bising,Hening,Merdu,Mendengarkan,panggilan,Gaduh,teriaan dll
Kinestetic (K) 
Sentuh,kasar,halus,pedih,keras,mulus,santai,rileks dll
Olfactory (O) 
Bau,Wangi,semerbak,menyengat,busuk, dll
Gustory (G)  
Rasa,pedas,manis,pahit,asem,kecut,tawar,dll

Contoh kalimat yang mencerminkan Reperensi : 

Kinestetic
Aku merasa kesal dengan anak – anaku setiap aku pulang kerja dalam kondisi,namun mereka masih saja memintaku untuk melakukan ini itu,seharusnya mereka menyambut saya dan memijatku.

Orang Visual lebih Fokus apa yang di lihat
Setiap kali saya pulang kerumah melihat semuanya berantakan,anak – anaku benar – benar membuat rumah ini seperti kapal pecah,seandanya mereka mau merapikan setelah bermain mungkin rumah ini akan kelihatan lebih indah.

Orang Audiotory
Setiap kali pulang kerumah saya selalu merasa terganggu dengan suara teriakan – teriakan anaku kadang mereka merengek menangis suaranya itu loch sangat mengganggu membuatku semakin stress,senandainya mereka mau memahamiku dengan tanpa perlu berteriak – teriak mungkin saya bisa mer istriahat dengan lebih santai sambil mendengarkan music kesukaanku.

Mungkin maksud yang di utarakan sama namun apa yang di Fokuskan berbeda tergantung reverensi dominan yang ada pada masing – masing kita,dengan memahami reverensi diri dan lawan bicara kita akan sangat mempermudah komunikasi menjalin keakaraban, memberikan masukan dalam berkomunikasi kita lebih cendurng menggunakan reverensi kita,jika lawan bicara kita sama hal ini yang akan mudah menjalin keakraban,jika berbeda kita perlu menyesuikanya sehingga akan lebih mudah masuk kedunia mereka.

Dengan kata lain, orang yang bertipe Visual cenderung menggunakan kata-kata gambar, yang bertipe Auditori memilih kata-kata suara, dan yang bertipe Kinestetik memilih kata-kata fisik.Mengenali indera utama mana yang diandalkan sesama anda untuk mengalami dunia lalu menggunakan informasi tersebut dalam berurusan dengan mereka -entah pribadi, profesional, atau sosial – bisa sangat mempengaruhi bagaimana tanggapan mereka terhadap anda. Entah bertipe Visual, Auditori, atau Kinestetik, sinyal-sinyal mereka itu ada, untuk kita tafsirkan dan kita gunakan dalam membangun simpati atau untuk mengembangkan komunikasi dengan cara Matching Predicates.

Matching Predicates

Pernahkah kita berbincang – bincang namun beda bahasa ? misalkan anda di ajak ngobrol orang bule pake bahasa yang berbeda meskipun anda paham apa yang di ucapkan terkadang kita perlu berpikir keras untuk mencernanya karna beda bahasa,begitu pula agar komunikasi kita mudah di pahami kita perlu belajar bagaimana menyamaan predicate klien atau lawan bicara sehingga apa yang di sampaikan mudah di mengerti,karna kecendrungan kita berbicara menggunakan reverensi yang kita miliki misal kita orang Visual kita cendrung memakai bahasa visual teryata lawan bicara kita tipe Audiotry/kinestetik sebab itu kita butuh menyesuaikan lawan bicara bertemu dengan orang kinestetik gunakan sesuaikan Kinestetik Audiotory sesuaikan dengan bahasa Auditry sehingga mudah di terima.Apa yang kita lakukan itu di sebut dengan Matching Predikat. 

Contoh : 
Maksud      :saya tahu apa maksudmu 
Kinestetik    :saya dapat MERASAKANnya.
Visual          :saya bisa MEMBAYANGKANnya
Auditori       :saya MENYIMAK apa yang anda katakan.

Maksud      :Informasi Masih di ragukan 
Kinestetik    :Saya belum bisa merasakan kebenaranya.
Visual          :Informasi itu masih samar.
Audiotory    :Kenengaranya informasi itu belum jelas. 

Langkah – langkah untuk Mengendifikasi system Reverensi :
  • Dengarkan kalimat yang di utarakan oleh lawan bicara anda.
  • Kenali Predikat yang di pakai.
  • Indefikasi system reverensi mana yang sering di pakai (V,A atau K) .
Selamat Berlatih semoga memberikan Manfaat dan rasakan keajaiban komunikasi. 

Postingan populer dari blog ini

Anchor – Jangkar Emosi Manusia

Sebelum saya bahas tentang Ancor sebuah pembahasan yang sangat penting dalam NLP,anda boleh meng ingat ingat dengan pertanyaan yang saya ajukan Pernahkan  anda berusaha menghindar untuk bertemu seseorang,karna ketika ketemu orang tersebut emosi anda kurang nyaman ? atau sebaliknya anda ingin sering ketemu seseorang,karna setiap kali ketemu ada sensasi perasaan yang tak terlukiskan ?  Pernahkah anda ketika mendengarkan sebuah lagu,lalu seakan akan pikiran anda melayang ke masa lalu ?  Pernahkan ketika anda merasakan sebuah masakan tertentu menjadikan anda ingat kepada masakan ibu anda ?  Anchor  dalam NLP adalah suatu hal yang jika terjadi akan memicu suatu perasaan atau emosi tertentu. Dalam istilah psikologi klasik, anchor adalah suatu stimulus yang memicu reaksi khusus. Anchor dapat terjadi dengan sendirinya (alami), dapat pula di ciptakan secara sengaja. Di sekeliling kita ada banyak contoh anchor yang mempengaruhi keadaan emosi kita. Sebuah senyuma...

Perubahan Cepat dengan Swish Pattern

Salah satu teknik yang efektif dan menyenangkan dalam aplikasi NLP adalah Swish Pattern biasa di gunakan untuk merubah Prilaku yang kurang baik menuju prilaku yang di inginkan seperti mengganti kecanduan rokok,kurang Motivasi menjadi termotivasi menggigit kuku,ketakutan berbicara di depan umum dan yang lainya.  Sederhananya Swish pattern adalah cara menganti prilaku lama ke prilaku baru yang di inginkan. bagaiman teknik swish patern bekerja ?   Oke saat ini sebuatkan makanan Favorit anda ? bayangkan orang yang anda cintai ? setiap tindakan perasaan pasti ada pemicu awalnya seperti orang yang sudah kecanduan rokok ketika ia berkumpul dengan teman teman perokok melihat rokok biasanya tidak tahan untuk segera merokok,seperti seseorang yang takut berbicara di depan umum ketakutan muncul ketika di minta berdiri di panggung atau memegang mic hal ini menjadi pemicu munculnya rasa grogi.  Pemicu awal tersebut bisa berupa gambar (Visual) bisa juga Suara (Audiotori) ...

NLP Presupposition

Sebagai ilmu tentang pemberdayaan Diri dalam pembahasan NLP tidak lepas dari Presupposition yang menjadikan sebagai landasan berpikir dan bertindak Presuppositions ini juga yang menjadi landasan berbagai prinsip, teknik, metode di NLP.  Sebelum melangkah ke teknik,metode dan mengembangkan NLP kita perlu tahu apa manfaatnya mengetahui, memahami dan internalisasi Presuposisi NLP itu setidaknya ada 2 manfaat memahami Presuppostion NLP  Pertama adalah untuk memberikan makna positif terhadap sesuatu, atau untuk membingkai ulang representasi internal, hal ini bisa memberikan makna positif bagi diri kita.  Kedua adalah ketika kita menggali dari apa yang dikatakan oleh orang lain saat berkomunikasi, kita dapat menemukan apa yang terjadi di dalam map of the world-nya (rep. Internal), kita menyadari bahwa setiap orang berbicara berdasarkan persepsinya, hingga dapat mencegah konflik saat terjadi ketidaksepahaman.  NLP presupposition adalah sejumlah ide utam...